Selasa, 18 Maret 2014

UANG DAN STANDAR MONETER


BAB II
UANG DAN STANDAR MONETER


2.1 Pengertian Uang
      2.1.1 Uang
               Uang dalam ilmu ekonomi tradisional merupakan sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar dapat berupa apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Sedangkan dalam ilmu ekonomi modern merupakan sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang dan jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.
      2.1.2 Fungsi Asli Uang dan Syarat – Syarat Uang
               Ada 3 fungsi asli uang yaitu : 
               1)      Sebagai alat tukar
               2)      Sebagai satuan hitung
               3)      Sebagai penyimpan nilai
         Syarat – syarat uang yaitu :
               1)      Diterima secara umum
               2)      Memiliki nilai yang cenderung stabil
               3)      Ringan dan mudah dibawa
               4)      Tahan lama
               5)      Kualitasnya cenderung sama
               6)      Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan
               7)      Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai


2.2 Standar Moneter
      Standar moneter merupakan sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang yang mengandung sifat – sifat dari uang dan tentang jumlah uang yang beredar. Selain itu standar moneter adalah benda yang ditetapkan sebagai objek pembanding atau nilai dalam jumlah satuan tertentu dan dalam waktu tertentu sebagai alat kesatuan hitung. Standar mata uang yang digunakan dapat berupa logam atau kertas.
Standar moneter digolongkan menjadi 2 yaitu :
1)  Standar Barang ( Commodity Standart ) beli uang dijamin sama dengan berat tertentu suatu barang contoh : emas, perak dan lain – lain.
2)  Standar Kepercayaan ( Flat Standart ) sistem moneter yang dimana nilai atau tenaga beli uang tersebut tidak dijamin dari berat barang tersebut contoh : logam
Kelebihan dan kekurangan dari sistem standar moneter
1.      Sistem Standar Tunggal
Kelebihan :
         ·  Memiliki nilai penuh
         · Adanya kebebasan untuk membuat dan melebur uang
         ·  Tiap orang boleh menimbun emas atau perak
         ·   Uang yang beredar dapat ditukar dengan emas dan dipakai sebagai jaminan lainnya
Kekurangan :
         ·  Sangat tergantung pada satu jenis logam
         ·  Jumlah logam emas atau perak terbatas
         · Kesulitan dalam menentukan jumlah uang yang beredar secara pasti

2.      Sistem Standar Kembar
            Kelebihan :
         · Ada 2 logam yang dipergunakan sebagai standar keuangan negara
         · Uang yang beredar dan bisa bergantian serta diatur undang – undang
         · Nilai uang tidak ditentukan oleh undang – undang tetapi ditentukan oleh nilai yang ada dipasar.
Kekurangan :
         · Menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap uang
         · Berlakunya hukum Gresham uang logam yang bermutu rendah ada diperedaran akan terdesak
           dengan uang logam yang bermutu tinggi 
         · Uang logam yang bermutu tinggi susah diperoleh diperedaran

3.      Sistem Standar Kertas
Kelebihan :
         · Kepercayaan kepada pemerintah sangat besar
         · Uang dipertanggungjawabkan oleh pemerintah melalui bank peredaran
         · Penghematan terhadap logam mulia
         · Biaya pembuatannya lebih murah dan lebih elastic dalam persediaan
Kekurangan :
         · Adanya kemudahan untuk pemalsuan
         · Uang yang beredar tidak dapat ditukar dengan jaminan yang disimpan di bank
         · Dilihat dari kualitas bahannya mudah rusak atau robek ataupun lusuh
         · Menuntut pemerintah selalu mengontrol stabilitas keuangan

       Contoh Uang :
       - Uang Kartal Negara
       - Uang Giral
       - Uang Kartal Bank

      Contoh Standar Moneter :
       - Emas
       - Perak
       - Logam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar